Kisah Mbah Sambu Lasem, Ulama Penyebar Islam dan Penjaga Pesisir Utara Jawa
Jika berbicara tentang Lasem, kebanyakan orang langsung teringat pada “Tiongkok Kecil”, batik khas pesisir, dan sejarah panjang Kota Lasem sebagai pelabuhan penting di Jawa.
Namun, di balik semua itu, tersimpan sosok yang perannya sangat besar dalam perkembangan Islam dan budaya masyarakat Lasem Mbah Sambu. Nama ini mungkin belum sepopuler wali-wali besar lainnya, tetapi jejak dan warisannya masih hidup hingga hari ini.
Disini akan membahas lengkap tentang siapa sebenarnya Mbah Sambu, bagaimana peran beliau dalam sejarah Islam di Lasem, serta mengapa makamnya menjadi salah satu destinasi religi penting di Jawa Tengah.
Siapa Mbah Sambu Lasem?
Mbah Sambu memiliki nama asli Sayyid Abdurrahman Basyaiban. Beliau dikenal sebagai ulama besar pertama yang mengajarkan Islam secara terstruktur di Lasem. Yang menarik, Mbah Sambu bukanlah sosok biasa. Dalam catatan sejarah dan tutur masyarakat Lasem, beliau memiliki garis keturunan bangsawan dan ulama.
Mbah Sambu dikisahkan sebagai putra Pangeran Benawa, yang merupakan putra Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, raja Kesultanan Pajang. Artinya, beliau berasal dari keluarga yang memiliki peran besar dalam sejarah kerajaan Jawa. Namun, alih-alih mengejar kekuasaan politik, Mbah Sambu memilih jalan ilmu dan dakwah.
Beliau menimba ilmu agama pada para ulama besar pada zamannya, termasuk belajar di kawasan Ampel pusat keilmuan Islam yang saat itu menjadi salah satu poros penting penyebaran Islam di Nusantara. Dari perjalanan spiritual dan intelektual inilah Mbah Sambu kemudian diundang ke Lasem.
Mengapa Mbah Sambu Diundang ke Lasem?
Pada masa itu, Lasem merupakan kadipaten pesisir yang ramai dan strategis karena aktivitas perdagangan laut. Namun, kebutuhan akan pembinaan agama dan peran ulama sangat tinggi.
Atas dasar itulah Mbah Sambu diundang oleh penguasa Lasem pada waktu itu untuk menjadi guru agama, imam masjid, sekaligus wali nagari jabatan yang mengurusi urusan agama dan mengayomi masyarakat.
Kedatangan Mbah Sambu menjadi titik penting dalam sejarah Islamisasi wilayah pesisir Jawa, khususnya Lasem.
Beliau tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga menciptakan sistem keilmuan dan tradisi keagamaan yang masih bertahan sampai sekarang.
Peran Besar Mbah Sambu dalam Sejarah Lasem
1. Membina Keagamaan Masyarakat Pesisir
Sebagai ulama besar, Mbah Sambu memimpin pengajaran agama di Masjid Jami’ Lasem. Masjid ini kini menjadi cagar budaya dan menjadi simbol perpaduan budaya Hindu, Jawa, Tiongkok, dan Islam. Di sanalah beliau mengajar, memimpin shalat, serta membina komunitas muslim Lasem.
2. Penjaga Keamanan dan Ketentraman Pesisir
Salah satu cerita yang paling dikenal tentang Mbah Sambu adalah keberanian beliau dalam menghadapi ancaman bajak laut. Pada masa itu, perairan utara Jawa kerap diserang perompak. Bersama masyarakat, Mbah Sambu berperan dalam menumpas ancaman tersebut sehingga Lasem kembali aman dan stabil.
Cerita ini menjadi bukti bahwa beliau bukan hanya ulama yang mengajarkan ilmu, tetapi juga pemimpin yang membela rakyat.
3. Menjadi Sumber Inspirasi Ulama Generasi Berikutnya
Keturunan dan murid-murid Mbah Sambu kemudian menjadi bagian penting dalam jaringan ulama besar di Jawa. Banyak di antara mereka yang menjadi tokoh penting, terutama dalam tradisi keagamaan dan komunitas pesantren di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Makam Mbah Sambu Lasem Destinasi Religi yang Selalu Ramai
Mbah Sambu wafat sekitar tahun 1671 dan dimakamkan di kompleks Masjid Jami’ Lasem, tepatnya di sebelah utara masjid. Makamnya memiliki cungkup kecil dan selalu dirawat oleh masyarakat setempat.
Suasananya tenang, penuh pepohonan, dan menjadi tempat yang sangat cocok untuk berziarah atau sekadar merenung.
Setiap tahun, ribuan peziarah datang untuk berdoa, mengenang jasa beliau, atau melakukan kegiatan keagamaan.
Tradisi Haul Mbah Sambu
Salah satu tradisi terbesar di Lasem adalah Haul Mbah Sambu. Peringatan ini biasanya jatuh pada tanggal 14 Dzulhijjah dan berlangsung selama beberapa hari. Kegiatan ini bukan hanya acara tahlil atau doa bersama, tetapi sudah berkembang menjadi agenda budaya yang meriah.
Di antara acaranya meliputi:
- tahlil kubro
- khataman Al-Qur’an
- lomba hadrah
- lomba pidato keagamaan
- karnaval budaya
- bakti sosial dan sunatan massal
Tradisi ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh Mbah Sambu dalam kehidupan masyarakat Lasem, bukan hanya secara spiritual tetapi juga sosial dan budaya.
Mengapa Mbah Sambu Penting dalam Sejarah Islam di Jawa?
Ada beberapa alasan mengapa nama beliau layak memperoleh pengakuan lebih luas:
1. Ulama awal yang membangun fondasi dakwah di Lasem
Sebelum kedatangan beliau, dakwah Islam belum terorganisir secara kuat di wilayah ini.
2. Memadukan keilmuan dan kepemimpinan
Mbah Sambu bukan hanya guru, tetapi juga pemimpin masyarakat yang menjaga keamanan dan stabilitas wilayah.
3. Tokoh genealogis yang melahirkan ulama-ulama besar
Banyak dari garis keturunan Mbah Sambu yang kemudian menjadi tokoh penting dalam pengembangan Islam di Jawa.
4. Pengaruh budaya yang bertahan ratusan tahun
Masjid Jami’ Lasem, tradisi haul, hingga pola dakwah setempat banyak dipengaruhi oleh beliau.
Wisata Religi ke Makam Mbah Sambu, Apa yang Bisa Kamu Dapatkan?
Jika Anda berencana mengunjungi Lasem, maka ziarah ke makam Mbah Sambu bisa menjadi pengalaman penting. Selain untuk berdoa, banyak hal yang bisa Anda nikmati:
- suasana masjid tua yang bersejarah
- arsitektur unik perpaduan Jawa–Tiongkok–Islam
- ketenangan kompleks masjid dan makam
- keramahan warga sekitar yang masih menjaga tradisi leluhur
Bagi pecinta sejarah, tempat ini menawarkan banyak sudut menarik untuk dipelajari. Bagi peziarah, tempat ini menjadi ruang spiritual yang tenang dan menyejukkan.
Mbah Sambu adalah salah satu tokoh besar yang memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan Islam dan kebudayaan di Lasem. Beliau adalah ulama, pemimpin masyarakat, penjaga keamanan pesisir, sekaligus sumber inspirasi bagi generasi setelahnya.
Warisan beliau bukan hanya tercatat dalam sejarah, tetapi juga terus hidup dalam tradisi, masjid, dan kehidupan masyarakat Lasem hingga hari ini.
Jika Anda ingin mengenal Lasem lebih dalam bukan hanya dari sisi budaya Tionghoa atau batiknya maka memahami kisah Mbah Sambu adalah langkah awal yang sangat berharga.


Post a Comment