Explore Rumah Oei Lasem, Tempat Nongkrong Vintage dengan Cerita Sejarah
Table of Contents
Jika kamu sedang mencari destinasi wisata budaya yang autentik, tenang, dan penuh cerita sejarah, Rumah Oei Lasem adalah salah satu tempat yang wajib kamu kunjungi.
Bangunan berusia lebih dari dua abad ini bukan hanya rumah kuno, tetapi juga pusat budaya yang merekam perjalanan panjang masyarakat peranakan Tionghoa di Lasem sebuah kota kecil di pesisir utara Jawa yang dikenal sebagai “Tiongkok Kecil.”
Terletak di jantung kawasan pecinan Lasem, Rumah Oei menghadirkan pengalaman unik berupa arsitektur klasik, koleksi artefak budaya, ruang nostalgia yang penuh kenangan, hingga area yang kini difungsikan sebagai kafe dan tempat bersantai.
Semua unsur itu bersatu menciptakan atmosfer hangat dan historis, membuat setiap pengunjung seakan kembali ke masa Lasem tempo dulu.
Sejarah Rumah Oei Lasem
Rumah Oei dibangun pada tahun 1818 oleh Oei Am, seorang pendatang muda keturunan Tionghoa yang tiba di Lasem pada usia 15 tahun. Setelah menetap dan menikah dengan seorang perempuan pribumi bernama Tjioe Nio, mereka membangun rumah besar dengan sentuhan arsitektur ayut gaya perpaduan Jawa dan Tionghoa yang menjadi ciri khas permukiman peranakan pesisir pada masa itu.
Dari generasi ke generasi, Rumah Oei tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat aktivitas keluarga. Di sinilah tradisi, budaya, dan nilai-nilai peranakan diturunkan dan dirawat. Kini, rumah tersebut dipugar dan dikelola agar tetap mempertahankan bentuk aslinya, sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung warisan sejarah yang masih utuh.
Keunikan Arsitektur di Rumah Oei Lasem
Begitu memasuki halaman Rumah Oei, kamu akan langsung disambut oleh gerbang kayu tua dengan ukiran beraksen emas. Pintu dengan ornamen khas Tionghoa ini menjadi simbol identitas rumah peranakan. Bagian dalamnya menampilkan ruangan luas dengan lantai terakota, dinding tebal, dan ventilasi besar desain tradisional yang dibuat untuk menjaga rumah tetap sejuk.
Salah satu hal yang membuat Rumah Oei begitu menarik adalah perpaduan unsur budaya dalam arsitekturnya:
1. Elemen Tionghoa
- Pintu kayu merah beraksen emas
- Aksen kaligrafi Tionghoa pada beberapa sudut
- Altar leluhur dan papan arwah
- Penempatan ruang yang mengikuti pola rumah tradisional Tionghoa
2. Elemen Jawa & Lokal Lasem
- Lantai terakota
- Atap limasan gaya pesisir
- Perabotan kayu jati klasik
- Layout rumah besar berdinding tinggi khas rumah saudagar Jawa pesisir
Akulturasi ini menjadi bukti bahwa Lasem adalah kota pertemuan budaya yang kaya sejak ratusan tahun lalu.
Koleksi Budaya di Rumah Oei Lasem
Sebagai rumah yang kini difungsikan sebagai museum kecil, Rumah Oei menyimpan banyak benda peninggalan keluarga dan artefak yang menggambarkan identitas peranakan di Lasem. Pengunjung dapat menemukan berbagai koleksi seperti:
- Foto hitam-putih keluarga Oei dan tokoh-tokoh Lasem
- Meja kursi antik, lemari kaca tua, dan furnitur peranakan
- Papan arwah dan altar sembahyang yang masih terawat
- Keramik tua, pajangan peranakan, hingga perabot rumah tangga klasik
- Batik Lasem dengan motif pesisir dan khas Tionghoa
Melalui koleksi-koleksi ini, setiap pengunjung bisa merasakan suasana kehidupan keluarga peranakan pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Semua barang ditata secara rapi sehingga memberikan pengalaman edukatif, bukan sekadar wisata foto.
Berjalan di dalam bangunan yang telah berdiri sejak 1818 ini membuatmu seakan kembali ke masa lalu. Suasananya tenang, teduh, dan menyimpan banyak cerita. Ruangan-ruangan luas, cahaya redup alami, serta aroma khas bangunan tua menambah kesan autentik.
Di bagian depan rumah terdapat halaman dengan pohon mangga besar, tempat beberapa meja dan kursi ditata sebagai area santai. Banyak pengunjung menjadikan area ini sebagai tempat favorit untuk menikmati kopi atau minuman dingin sambil merasakan angin sepoi-sepoi Lasem.
Tidak heran jika Rumah Oei juga menjadi spot foto yang sangat instagramable baik untuk pemotretan bertema klasik, foto perjalanan, maupun dokumentasi budaya.
Rumah Oei Sebagai Kafe dan Penginapan
Perpaduan antara rumah heritage dan fasilitas modern menjadikan Rumah Oei semakin menarik. Tanpa mengubah karakter aslinya, beberapa area dimodifikasi agar pengunjung bisa menikmati suasana dengan lebih nyaman:
1. Kafe / Tempat Nongkrong
Area depan rumah difungsikan sebagai kafe kecil. Kamu bisa menikmati:
- kopi tubruk
- minuman segar
- kudapan lokal
- suasana santai khas rumah tua
Kafe ini menjadi tempat ideal bagi wisatawan maupun warga lokal untuk bersantai setelah menjelajahi Kota Lasem.
2. Penginapan (Guesthouse)
Bagian belakang rumah digunakan sebagai penginapan sederhana. Meski fasilitasnya tidak semewah hotel modern, suasananya yang tenang dan autentik justru menjadi daya tarik tersendiri. Menginap di sini membuatmu merasakan pengalaman tinggal di rumah peranakan kuno yang penuh sejarah.
Pengalaman Berkunjung di Rumah Oei Lasem
Datang ke Rumah Oei bukan hanya melihat bangunan tua, tapi merasakan kembali kehidupan Lasem pada masa kejayaannya. Kamu bisa:
- belajar sejarah peranakan Tionghoa di pesisir Jawa
- melihat perpaduan arsitektur yang unik
- menikmati suasana rumah antik yang masih asli
- bersantai di kafe dengan atmosfer heritage
- menginap di rumah berusia dua abad
Bila kamu tertarik dengan budaya, sejarah, fotografi, atau sekadar mencari tempat tenang untuk healing, Rumah Oei memberikan pengalaman lengkap dan berbeda dari destinasi wisata modern.
Kenapa Kamu Harus Mengunjungi Rumah Oei Lasem
Ada beberapa alasan kenapa Rumah Oei menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Lasem:
- Bangunan berusia > 200 tahun yang masih terawat
- Kaya nilai sejarah dan budaya peranakan
- Suasana autentik dan fotogenik
- Ramah bagi wisatawan dengan fasilitas kafe dan penginapan
- Lokasi strategis di jantung kota tua Lasem
- Cocok untuk wisata edukasi, keluarga, hingga solo traveler
Dengan kombinasi sejarah, budaya, dan suasana santai, Rumah Oei menjadi representasi penting dari identitas Lasem sebagai kota klasik yang penuh pesona.





Post a Comment