Ciri-Ciri Pohon Bidara Arab Asli, Jangan Sampai Salah
Beberapa tahun lalu, saya sempat kecewa berat. Saya pikir saya sudah membeli bibit pohon bidara Arab asli. Harganya lumayan, penjualnya meyakinkan, dan tampilannya sekilas memang mirip dengan yang sering saya lihat di Google.
Tapi setelah beberapa bulan menanam dan merawatnya, kok rasanya ada yang janggal. Daunnya beda, batangnya juga, dan buahnya malah gak muncul-muncul.
Dari situlah perjalanan saya dimulai belajar lebih dalam tentang apa sih sebenarnya ciri pohon bidara Arab asli itu.
Dan sekarang, setelah beberapa tahun mendalami, menanam, dan bahkan menjual sendiri bibitnya, saya pengin berbagi pengalaman ini ke kamu. Supaya kamu gak ngalamin hal yang sama seperti saya dulu.
Kenapa Banyak Orang Mencari Pohon Bidara Arab Asli?
Buat kamu yang belum terlalu familiar, pohon bidara Arab (Ziziphus spina-christi) itu bukan sembarang pohon. Dalam Islam, bidara disebutkan dalam beberapa riwayat sebagai tanaman yang digunakan untuk ruqyah, mandi jenazah, hingga perawatan spiritual.
Karena itulah, banyak orang yang pengin punya bidara Arab asli bukan cuma sekadar bidara biasa.
Masalahnya, di pasaran sekarang ini banyak banget bidara lokal atau bahkan bidara Cina yang dijual dengan label “bidara Arab”.
Padahal bentuk, manfaat, bahkan nilai spiritualnya pun beda. Sayangnya, karena mirip-mirip secara sekilas, banyak yang ketipu.
Jadi, Apa Sih Ciri-Ciri Pohon Bidara Arab Asli?
Nah, ini bagian paling penting. Saya akan coba uraikan dengan bahasa yang santai tapi tetap detail. Soalnya ini bukan cuma soal estetika, tapi juga soal manfaat.
1. Daunnya Kecil dan Lonjong
Daun bidara Arab itu bentuknya kecil, lonjong agak bulat di ujung, dan punya tepi yang sedikit bergerigi.
Warnanya hijau muda segar dan permukaannya agak licin saat diraba. Kalau kamu nemu daun yang besar dan cenderung kasar, bisa jadi itu bidara lokal.
2. Pohon Berduri dan Duri Ini Gak Main-Main
Ini salah satu ciri khas bidara Arab yang paling menonjol: durinya. Biasanya ada dua jenis duri di satu titik satu lurus panjang dan satu pendek agak melengkung. Kalau kamu dapat pohon yang gak berduri atau cuma berduri kecil dan jarang, patut curiga.
3. Batangnya Abu-Abu Kasar
Batang bidara Arab dewasa punya warna abu-abu keperakan dengan tekstur kasar. Cabangnya menyebar dan tidak terlalu rapat, agak mirip bentuk paying terbuka. Ini bikin pohonnya adem banget kalau tumbuh besar.
4. Buahnya Kecil, Bukan Raksasa
Saya pernah beli “bidara Arab” yang buahnya segede jempol kaki. Ternyata itu bidara Cina. Buah bidara Arab asli cenderung kecil, bulat, hijau muda saat muda dan menguning saat matang. Rasanya manis-asam, dan kalau matang banget bisa agak empuk.
5. Aroma Daun Khas dan Ada Getah
Kalau kamu remas daunnya, biasanya keluar aroma herbal yang khas. Saat dipatahkan, batangnya juga mengeluarkan getah bening. Ini tanda pohonnya masih sehat dan asli.
Tips Memilih Bibit Pohon Bidara Arab Asli
Dari pengalaman saya jualan dan berinteraksi dengan banyak pelanggan, ini beberapa tips biar kamu gak salah pilih:
- Tanya asal bibitnya. Idealnya berasal dari indukan bidara Arab yang sudah besar dan produktif.
- Lihat foto pohon induknya. Jangan cuma lihat bibitnya aja. Perhatikan daunnya, batangnya, dan bentuk pohonnya.
- Beli dari penjual yang ngerti. Kalau kamu tanya dan penjualnya kelihatan bingung atau jawabannya muter-muter, bisa jadi dia juga gak yakin dengan produknya.
- Jangan tergiur harga murah. Bibit bidara Arab asli memang cenderung sedikit lebih mahal dibanding bidara lokal. Tapi sebanding dengan kualitasnya.
Kalau kamu sedang cari bibit yang benar-benar asli, saya sendiri menyediakan Jual Bibit Pohon Bidara. Bibit yang saya jual berasal dari indukan pohon bidara Arab yang sudah saya rawat sendiri selama bertahun-tahun. Jadi kamu gak perlu ragu soal keasliannya.
Sering Ditanya: “Kenapa Gak Pakai Bidara Lokal Saja?”
Jawabannya balik lagi ke niat awal. Kalau kamu menanam pohon bidara untuk tujuan pengobatan Islam, ruqyah, atau bahkan sekadar ikut sunnah, maka autentisitas sangat penting. Kita pengin sesuatu yang sesuai dengan yang dicontohkan Nabi, bukan sekadar yang mirip.
Tapi kalau tujuannya hanya untuk peneduh atau penghias taman, bidara lokal juga oke-oke aja kok. Hanya saja, pastikan kamu tahu perbedaannya, supaya gak kecewa di belakang.
Seiring waktu, saya jadi makin sayang dengan pohon bidara Arab di halaman rumah. Rasanya beda aja bukan cuma karena nilainya dalam tradisi Islam, tapi karena saya tahu betapa sulitnya mendapatkan yang benar-benar asli.
Setiap pagi saya siram, saya periksa daunnya satu-satu, dan rasanya adem banget hati ini. Kadang ada yang tanya, “Kamu jual bibit bidara Arab gak?”dari situlah saya mulai membuka penjualan kecil-kecilan. Tujuannya cuma satu: biar makin banyak orang yang tahu dan punya akses ke pohon ini.
Post a Comment