7 Cara Agar Video TikTok Bisa Dilihat Semua Orang
Table of Contents
Saya masih ingat banget, waktu pertama kali upload video ke TikTok rasanya campur aduk. Antara penasaran, deg-degan, dan tentu saja… berharap views-nya langsung meledak. Tapi kenyataannya? Video saya cuma ditonton 30 orang, dan itu pun sebagian besar teman sendiri. Rasanya kayak ngomong sendiri di kamar gelap.
Kalau kamu juga lagi merasa video TikTok kamu sepi-sepi aja, tenang. Saya pernah ada di posisi itu. Dan setelah eksperimen sana-sini, ngulik algoritma, sampai nontonin video para content creator sukses, akhirnya saya nemu beberapa cara yang lumayan ngaruh buat ningkatin exposure video di TikTok.
Berikut 7 Cara Agar Video TikTok Bisa Dilihat Semua Orang
1. Kenali Dulu Algoritma TikTok
TikTok itu punya dunia sendiri, dan semua berputar di sekitar yang namanya FYP alias “For You Page”. Ini semacam halaman rekomendasi yang jadi tempat utama orang scrolling konten. Kalau video kamu bisa masuk FYP, besar kemungkinan bakal dilihat banyak orang bahkan yang nggak follow kamu sekalipun.
Saya pernah baca, algoritma TikTok ngelihat beberapa hal buat nentuin apakah video kamu layak direkomendasikan:
- Seberapa banyak orang nonton video kamu sampai selesai (watch time)
- Apakah ada yang like, share, atau komen
- Apakah caption dan hashtag kamu relevan
- Interaksi kamu sebagai kreator (balas komentar, upload rutin, dll)
Jadi, nggak cukup cuma bikin video yang "oke" harus bikin orang betah nonton sampai akhir.
2. Setting Akun dan Video Kamu Jangan Salah!
Pernah suatu waktu saya upload video yang menurut saya lucu banget, tapi views-nya mentok 5. Ternyata setting videonya masih “Private”! Waduh, malu sih, tapi itu pelajaran penting.
Sebelum kamu share video, pastikan hal-hal ini udah bener:
- Akun kamu jangan private (biar orang luar bisa lihat videomu)
- Setting video ke “Public”, bukan “Friends Only” atau “Private”
- Aktifkan fitur komentar dan share
- Kalau bisa, upgrade ke TikTok Pro (gratis kok!) biar bisa akses data analitik
3. Konten Itu Raja Tapi Hook Itu Kuncinya
Orang di TikTok punya waktu perhatian super pendek. Biasanya kalau 3 detik pertama videomu nggak menarik, mereka langsung swipe. Makanya, saya selalu coba kasih “hook” di awal. Entah itu teks mencolok, ekspresi wajah yang dramatis, atau langsung ke punchline.
Contohnya: waktu saya bikin video tentang “5 kebiasaan yang diam-diam bikin boros”, saya mulai videonya dengan kalimat: “Coba tebak, kamu pasti sering buang duit gara-gara hal sepele ini…”
Hasilnya? View-nya naik dua kali lipat dibanding video sebelumnya. Jadi, jangan ragu buat kreatif di awal video.
4. Waktu Upload Itu Penting Banget
Saya sempat upload video jam 2 pagi karena lagi iseng insomnia. Ternyata? View-nya ngenes. Sejak itu saya belajar kalau waktu posting juga pengaruh.
Berdasarkan data yang saya kumpulin (dan juga beberapa sumber yang saya baca), waktu terbaik upload TikTok itu:
- Jam 11.00–13.00 (waktu istirahat siang)
- Jam 18.00–21.00 (habis kerja/sekolah, orang lagi santai scrolling)
Tapi tentu aja, kamu tetap harus lihat data analytics akun kamu buat tahu kapan followers kamu paling aktif. Jadi lebih akurat.
5. Jangan Salah Pilih Hashtag
Saya dulu pikir makin banyak hashtag makin bagus. Ternyata nggak juga. TikTok bisa anggap kamu spam kalau pakai hashtag terlalu banyak dan nggak relevan.
Sekarang, saya biasanya pakai 3 sampai 5 hashtag aja, dengan kombinasi kayak gini:
- Hashtag populer: #fyp, #tiktokindonesia, #viral
- Hashtag niche: #resepmudah, #parentinganak, #tipsuang
Pakai hashtag yang nyambung sama isi videomu ya. Jangan cuma ngincer yang viral tapi nggak nyambung.
6. Konsisten dan Interaktif
Jujur, ini bagian yang paling susah buat saya: konsisten. Tapi ternyata konsistensi adalah kunci utama supaya akun kamu makin dipercaya algoritma TikTok.
Saya mulai rutin upload minimal 3 kali seminggu. Selain itu, saya juga biasakan balas komentar dari viewers meskipun cuma pakai emoji. Ini bikin interaksi naik, dan TikTok suka itu.
Kalau kamu bisa ikutan tren, challenge, atau duet dengan kreator lain, itu juga bagus banget buat jangkauan.
7. Coba Gunakan Fitur Promote (Kalau Perlu)
Kalau kamu punya budget sedikit, fitur Promote di TikTok bisa bantu banget. Saya pernah coba fitur ini buat video yang awalnya stagnan view-nya, dan ternyata bantu boost-nya lumayan.
Tapi catatan ya, gunakan fitur ini bijak. Pastikan video yang kamu promote udah punya kualitas yang oke. Promote itu kayak bensin, bukan mesin. Kalau videonya sendiri kurang menarik, promote pun nggak banyak bantu.
Santai Aja dan Nikmati Prosesnya
Kalau kamu baca sampai sini, berarti kamu serius pengen berkembang di TikTok. Tapi satu hal yang saya pelajari setelah semua eksperimen ini: jangan terlalu stres ngejar viral. Kadang video yang kita pikir biasa-biasa aja malah meledak, dan yang udah dipikirin matang-matang malah flop.
Yang penting, tetap konsisten, terus belajar, dan jangan takut eksperimen. TikTok itu tempat buat eksplorasi gaya, bukan ajang sempurna-sempurnaan.
Semoga tips yang saya share tadi bisa bantu video kamu dilihat lebih banyak orang, ya. Selamat mencoba dan… semoga cepat FYP!
Post a Comment